-->
Weda Moksa https://wedamoksa.blogspot.com/2019/07/10-fakta-hoax-tentang-babi.html

10 Fakta Hoax Tentang Babi

Belajar realitas soal babi....banyak hoax soal babi dan ini jawabannya..... 

10 Fakta hoax tentang babi :

1. Babi tidak memiliki leher, sehingga tak mungkin dipotong untuk dimakan.
Salah. 
Secara biologis babi mempunyai leher, pada kerangka babi terdapat cervical vertebrae yang tidak lain tidak bukan adalah tulang leher.

2. Kantung urine babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging, sehingga menjijikan untuk dimakan.
Salah. 
Kalau karena terkena urine menjadikan daging menjijikan untuk dimakan, maka bagian-bagian seperti usus, hati, serta kelamin sapi atau kambing juga menjijikan untuk dimakan. Usus dilewati kotoran setiap harinya, hati menjadi tempat penyaringan darah dari penyakit-penyakit, dan juga kelamin dilewati urine setiap hari, namun tidak satupun bagian dari sapi atau kambing dan juga hewan lainnya yang dilarang untuk dikonsumsi.

3. Babi memakan kotorannya sendiri.
Salah. 
Babi tidak memakan kembali kotorannya sendiri, kecuali terpaksa, misalnya disebabkan tidak adanya makanan. Memakan kembali kotorannya sendiri adalah cara untuk bertahan hidup. Sapi pun kalau terpaksa akan memakan kembali kotorannya sendiri. Lagipula memakan kotoran bukan berarti menyerap kotoran tersebut dan menyebarkannya ke seluruh jaringan tubuh, tetap saja hanya nutrisi dan zat-zat lainnya yang tersisa yang diserap tubuh.

4. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Salah. 
Orang-orang yang memakan babi tidak ada bau khas pada diri mereka.

5. Cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi.
Salah. 
Cacing pita tidak hanya terdapat pada babi, namun juga pada ayam, sapi, kambing, kerbau, dan hewan-hewan ternak lainnya. Taenia saginata berasal dari daging sapi, Taenia solium berasal dari daging babi, dan Diphyllobothrium latum berasal dari ikan. Proses pemasakan yang benar menghilangkan resiko terinfeksi cacing pita.

6. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon.
Salah. 
Kanker anus disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV), merokok, dan lemahnya imunitas tubuh. Beberapa faktor seperti genetik dan diet mempengaruhi munculnya kanker kolon.

7. Beberapa bibit penyakit mengerikan dibawa babi, seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii.
Salah.
Taenia solium akan mati dengan cara memasak daging babi sampai matang. Trichinella spiralis juga terdapat pada kuda, juga akan mati setelah melalui proses pemasakan yang benar.

Ancylostoma duodenale sangat jarang ditemukan pada tubuh babi, lebih sering ditemukan di tempat-tempat kotor.

Paragonimus pulmonalis adalah kasus yang jarang pada manusia, cacing ini lebih sering menyerang kucing.

Fasciolopsis buski menyerang babi dan manusia yang memakan tanaman air yang terinfeksi cacing ini. Memasak daging babi dengan benar sudah cukup untuk membunuh cacing ini.

Schistosoma japonicum ditemukan di perairan air tawar, bukan pada babi, dan ditularkan oleh siput yang berada di air.

Mycobacterium tuberculosis tidak disebarkan oleh babi, melainkan dari manusia ke manusia lainnya melalui udara, seperti ketika batuk dan bersin.

Salmonella choleraesuis menyerang semua hewan ternak, sapi, kambing, domba, babi, dan ayam. Salmonella paling tinggi terdapat pada ayam dan telur.

Brucellosis suis terdapat pada babi, sapi, domba, dan kambing.

Smallpox tidak disebarkan oleh binatang, melainkan oleh sesama manusia.

Sarcoptes scabiei tidak menular melalui binatang. Tungau pada manusia hanya menular ke sesama manusia, begitu juga dengan tungau pada binatang.

Balantidium coli lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.

Toxoplasma gondii lebih sering dijumpai pada kucing daripada domba ataupun babi. Semua bisa dihindari dengan cara hidup higienis dan memasak makanan dengan sempurna.

8. Daging babi empuk banyak mengandung lemak berbahaya, sulit dicerna oleh badan manusia.
Salah. 
Dilihat perbandingan kandungan nutrisi antara daging babi, daging ayam, dan daging sapi. Lemak yang terkandung di daging babi juga terdapat di daging ayam maupun daging sapi, yaitu saturated fat, polyunsaturated fat, dan monounsaturated fat. Untuk 100 gram, daging sapi mempunyai kadar lemak total paling tinggi, saturated fat paling tinggi, monounsaturated fat tertinggi. Sedangkan pada 100 gram daging ayam mempunyai kadar polyunsaturated fat paling tinggi.

9. DNA babi mirip dengan manusia sehingga sifat buruk babi dapat menular kepada manusia.
Salah. 
Apabila kita membandingkan urutan non-kode dari lokasi yang sama pada genom, maka tidak ada kemiripan antara manusia dan babi. Justru manusia lebih mirip dengan simpanse dan kera-kera lainnya. Apalagi tak ada bukti bahwa mengkonsumsi hewan yang mempunyai DNA yang mirip dapat menularkan sifat buruk. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Singapur, Inggris, Prancis, Italia, Canada, dll adalah negara pengonsumsi babi, negara tersebut tergolong jauh lebih rapi dan bersih dibandingkan negara-negara berkembang macam India, Bangladesh, Indonesia, Pakistan, dan negara-negara Afrika yang justru banyak pemukiman kumuh dan penyakit yang berhubungan dengan higienitas dan sanitasi yang buruk.

10. Babi merupakan carrier virus Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
Salah. 
Virus flu burung H5N1 tidak berasal dari babi, melainkan dari unggas. Sedangkan virus H1N1 adalah virus influenza yang dulu menyerang manusia namun dikira berasal dari babi. Semua virus influenza bermutasi pada semua inangnya, tidak hanya pada babi, namun juga unggas dan mamalia lainnya.

Kesimpulan : banyak “fakta” yang beredar adalah salah alias hoax. Cacing-cacing yang ada pada babi pun akan mati dengan pemasakan yang matang, beberapa penyakit yang ada pada babi juga sebenarnya ditemukan pada hewan-hewan lainnya. Sederhananya, lihat urutan negara-negara tersehat di dunia dengan tingkat harapan hidup penduduk tertinggi, maka anda akan menemukan fakta kalau mayoritas dari mereka adalah negara pengkonsumsi babi.

Babi bisa amat berguna, apalagi bisa dimasak dan diolah dengan 1001 macam cara dan rasanya lezat....jadi jangan menyalahkan babinya....salahkan tukang masaknya....

NB : Ada yang menanggapinya secara praktis dengan ilmu yang dikuasainya, terima kasih...

No.1 babi memiliki leher krn dia memiliki tulang os vetebrae cervicalis itu tulang leher bukan tulang dada

No. 3. Babi tidak memakan kotorannya kembali itu betul kecuali mereka kelaparan, sama halnya seperti hewan lain jika ingin survive bahkan kelinci pun kadang memakan kotorannya sendiri.

Babi itu seperti hewan lain, kenyang akan stop makan dan langsung tidur.

Hewan ruminansia (sapi, kuda, jerapah) memiliki kebiasaan memakan makanannya dengan memuntahkan dan memakannya kembali.

5.6.7 : perlu saya ingatkan bahwa sapi memiliki penyakit antrax yg walaupun sapi itu mati mau itu dikubur atau dibakar bakteri antrax tidak akan mati namun akan menetap selama 100 tahun pada daerah yg terjangkit dan juga ada brucellosis yg cukup berbahaya tidak hanya itu sapi pun jika terkena cacing pita, telur cacing pita bisa di temukan pada otot masseter atau pipi, leher, dan anggota gerak yg di kaki,, makanya ketika idul adha saya beserta tim pemeriksa daging selalu mengecek lokasi2 tersebut sebelum di potong2 dan dibagikan ke kawan2 muslim, tak hanya itu juga hati pun bisa terdapat fasciola gigantika, dulu saya pernah teliti di jawa barat yaitu 3 dari 5 sapi terinfeksi fasciola gigantika,

Lalu di Babi ?? Untuk sementara penyakit berbahaya Babi yg cukup ditakuti bukan cacing pita melainkan hog cholera namun vaksin hog cholera pun sudah ada jadi sudah ada pencegahan mengenai penyakit tersebut.

10. Untuk virus h5n1 yaitu flu Burung sendiri TIDAK BERMUTASI menjadi virus H1N1

Karena virus dengan kode H dan N adalah virus yg menyebabkan sel darah merah menggumpal dan mengikat virus itu dengan sel yang terinfeksi.

Share this post:

KompasTrik
Posted by: KompasTrik
With labels:
1 Komentar

Mohon untuk membaca Comment Policy sebelum meninggalkan komentar. ??

Notification