Weda Moksa
https://wedamoksa.blogspot.com/2019/06/melebur-dosa-sebuah-perjuangan.html
Melebur Dosa, Sebuah Perjuangan Tanpa Henti
Om Swastiastu, Om Awignamastu, Kitab Sarasamuscaya Sloka 2 mengajarkan bahwa perbuatan jahat(dosa) dapat dilebur dalam perbuatan baik sampai tidak tersisa perbuatan jahat itu. Secara sederhana ini terlihat dengan cara berbuat baik sebanyak banyaknya maka perbuatan jahat akan tertutupi. Jika demikian apakah hukum karma tidak bekerja. Apakah karma buruk berhenti berbuah?
Untuk lebih memahami ada sebuah contoh, si A mencuri seekor sapi si B tapi si B tidak mengetahuinya. Si A lalu pindah ke lain kota dan hidup disana dengan penuh kebaikan. Si A sadar diri dan betobat. Si A sukses di kota tersebut, si A rajin berbuat baik, berderma, menolong orang dan perbuatan baik lainnya. Suatu saat si B mengetahui perbuatan si A mencuri sapinya. Si B menuntut si A di kota A, namun tidak ada yg percaya dengannya. Si A dikenal sebagai orang yang baik. Si A kemudian memberikan 10 sapi kepada si B.
Dari cerita diatas dapat kita lihat perbuatan baik menyelamatkan. Hukum karma tetap bekerja, Perbuatan buruk tetap berbuah namun perbuatan baik telah membuat buah perbuatan buruk tidak begitu berarti. Hal ini bagikan air seember tidak berarti jika di masukkan garam satu sendok teh. Sebaliknya jika satu sendok teh garam dimasukkan kedalam segelas air maka rasanya akan asin sekali. Jika air adalah perbuatan baik dan garam adalah perbuatan buruk. Demikianlah keutamaan perbuatan baik.
Usaha berbuat baik bukanlah usaha sekali semalam. Usaha berbuat baik adalah tanpa henti. Dalam setiap langkah kehidupan disadari atau tidak selalu berbuat dosa. Terkadang ucapan dan perbuatan sering membuat orang salah paham, walau maksud kita baik. Jadi usaha berbuat baik adalah usaha tanpa henti, sebab kita tak tau kapan kita berbuat dosa.
Om Santih Santih Santih Om
Untuk lebih memahami ada sebuah contoh, si A mencuri seekor sapi si B tapi si B tidak mengetahuinya. Si A lalu pindah ke lain kota dan hidup disana dengan penuh kebaikan. Si A sadar diri dan betobat. Si A sukses di kota tersebut, si A rajin berbuat baik, berderma, menolong orang dan perbuatan baik lainnya. Suatu saat si B mengetahui perbuatan si A mencuri sapinya. Si B menuntut si A di kota A, namun tidak ada yg percaya dengannya. Si A dikenal sebagai orang yang baik. Si A kemudian memberikan 10 sapi kepada si B.
Dari cerita diatas dapat kita lihat perbuatan baik menyelamatkan. Hukum karma tetap bekerja, Perbuatan buruk tetap berbuah namun perbuatan baik telah membuat buah perbuatan buruk tidak begitu berarti. Hal ini bagikan air seember tidak berarti jika di masukkan garam satu sendok teh. Sebaliknya jika satu sendok teh garam dimasukkan kedalam segelas air maka rasanya akan asin sekali. Jika air adalah perbuatan baik dan garam adalah perbuatan buruk. Demikianlah keutamaan perbuatan baik.
Usaha berbuat baik bukanlah usaha sekali semalam. Usaha berbuat baik adalah tanpa henti. Dalam setiap langkah kehidupan disadari atau tidak selalu berbuat dosa. Terkadang ucapan dan perbuatan sering membuat orang salah paham, walau maksud kita baik. Jadi usaha berbuat baik adalah usaha tanpa henti, sebab kita tak tau kapan kita berbuat dosa.
Om Santih Santih Santih Om
0 Komentar
Mohon untuk membaca Comment Policy sebelum meninggalkan komentar.